8/08/2009

BISNIS PROPERTI DI KENDARI TAK KALAH MENGGIURKAN


Siap-siap saja melihat perkembangan kota ini beberapa tahun kedepan. Berbagai desain pembangunan tengah dijalankan. Iklim investasi yang mendukung serta tuntutan masyarakat terhadap tempat tinggal membuat para pengusaha bisnis perumahan memutar otak memenuhi selera pasar.

Bagai jamur yang tumbuh dimusimnya. Barangkali boleh dibilang akhir-akhir ini ilustrasi tersebut tepat menggambarkan pertumbuhan bisnis pengembangan perumahan dibumi Anoa. tanpa disadari, disekitaran kita tengah menjulang pohon-pohon besi yang siap disulap menjadi bangunan entah itu untuk hunian dalam konsep perumahan maupun perdagangan dengan desain rumah toko (Ruko). Ya, ini adalah gambaran betapa para pegiat bisnis properti tengah menjajali kota ini hingga tak ragu menanamkan modal investasi dalam bidang pengembangan sektor properti.

Jika diteropong dari jarak manapun, parameter ini jelas menggambarkan iklim bisnis di Sulawesi Tenggara semakin memperlihatkan keadaan yang cukup positif. Para pengembang dan perusahaan real estate mulai tidak ragu menjadikan Sultra sebagai ladang menuai keuntungan.

Melihat kondisi tersebut, Direktur PT. Azatata Citra Nasir, M. ikut mengamini. Sebagai salah satu pengembang yang menggeluti bisnis dibidang pngembangan perumahan, Menurutnya Kendari dan Sultra secara umum sudah menunjukan kemajuan yang signifikan. Hal ini bisa dilihat dari terus tumbuh dan berkembangnya para pengusaha yang mau menginvestasikan modalnya didaerah termasuk para pengembang atau perusahaan developer dan real estate. “kira-kira satu atau dua tahun kedepan kondisi ini masih akan sangat bagus untuk bisnis pengembangan. Walau masing-masing memiliki alasan tersendiri melakukan invest, namun secara umum tidak terlepas dari peluang investasi yang terbilang bagus untuk dikembangkan disini,” katanya.

Peluang mengembangkan bisnis tersebut tentunya ikut didukung oleh beberapa faktor. Sebut saja diantaranya, banyak masyarakat yang telah memiliki pendapatan mencukupi seperti pegawai negeri dan pegawai swasta lainnya yang terus meningkat, Sehingga memberi harapan terhadap pilihan memiliki rumah yang memadai sesuai konsep hunian atau gedung lainnya yang diinginkan. Selain itu, dibidang perbankan diungkapkan Nasir, Bank semakin tidak ragu mengeluarkan dana melalui KPR mengingat investasi dibidang ini dinilai bank tidak terlalu beresiko besar dibanding investasi lainnya. “sekarang hampir semua bank itu ada KPR-nya. Ini semakin memudahkan para pengembang menjalankan usahanya,”. Jelas Nasir.

Pertumbuhan bisnis perumahan dan real estate yang cukup menggairahkan saat ini juga akan berimbas pada perekonomian masyarakat. Dengan dibukanya berbagai model perumahan oleh para pengusaha akan ikut menyedot tenaga kerja lokal yang ada. Hingga saat ini saja, tak terhitung banyaknya pekerja bangunan yang ikut mengambil keuntungan. “jadi masyarakat sekarang sebenarnya tidak perlu berlomba-lomba ke Bombana untuk mencari uang, bagi mereka yang mempunyai keahlian khususnya dalam bidang bangunan bisa memanfaatkan keadaan tersebut,” paparnya.

Model hunian dan bangunan lain yang ditawarkan para pengembang juga cukup variatif. Mulai dari yang berkonsep minimalis, natural, hingga konsep modern. Hal ini tentunya mengingat selera pasar yang cenderung beragam. Maka setiap pengembang selain harus memiliki modal dan produk perumahan yang baik, juga dituntut memiliki strategi yang tepat dalam melakon bisnis ini. Untuk konsep Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSH) saja, strategi yang diterapkan harus benar-benar mantap. Posisi dan tata letak bangunan, akses, sarana pendukung seperti air, listrik, dan lain sebagainya harus diprioritaskan.

Namun disamping membaiknya suhu bisnis ini, beberapa kalagan menilai masih sangat rentan hambatan. Selain perizinan, Hal lain dikarenakan pasokan listrik yang ada di Sultra khususnya dikendari masih sangat minim. Hampir setiap hari listrik dikota ini padam. Jika hal ini dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan peluang investasi dalam bidang pengembangan perumahan ini akan kembali lesu.

Untuk itu, sebagai pengembang yang telah terjun lama dalam dunia bisnis perumahan, Nasir berharap adanya perbaikan dan perhatian pemerintah terhadap persoalan listrik dan masalah-masalah lain yang bisa menunjang membaiknya perekonomian masyarakat dan mendukung para pengusaha perumahan sepertinya

Tidak ada komentar: