12/31/2009

Merenung Sejenak



Tak tahu harus mengatakan apa untuk siapa harus kusampaikan karena menurutku doa dihati lebih mujarap dari pada air mulut untuk berucap Selamat Tahun Baru.

Tak sedikit bagian yang lain begitu membahana seolah baru keluar dari kungkungan menyakitkan, seolah usai menyelesaikan perjalanan yang menyengsarakan, dan seakan sumua akan lebih baik setelahnya. (semoga saja...AMIN).

Luapan rasa yang begitu terekspresif dengan sempurna adalah refleksi dari kemarin yang begitu variatif, senang, susah, sedih, bahagia memang selalu saja tak terbelah dari satu badan bernama kehidupan.

Malam ini rasa itu tiba-tiba membuncah. dengung, pecah, menjerit seiring letupan bunyi petasan dan terompet aksesoris yang selalu menghiasi helat-helat akhir dan awal tahun.
meriah dan tak pelak memancing bulu kuduk untuk menggelitik....

Aroma ini kian tahun sekali terjadi.

Saban hari diwaktu yang berbeda tak jauh berbeda. seperti ini pula. emosi dan segala rasa yang mengharu biru...

Saban hari yang lain pula ada yang berkurang dari sebelumnya demikian pula sekarang detik dan masa ini. secara absesnsi ada yang tidak hadir karena telah tiada, ada pula yang baru bergabung karena baru terlahirkan sebagai ummat. esok di masa yang berbeda siklus itu terpola kian memutar pelintir kehidupan dengan segala artefaknya.

Kemudian sebagian orang memaknai sedemikian sederhana atau malah sebaliknya sesuai paradigma utopis mereka, kita, aku tak terkecuali....

Sisaban hari pula pernah hampir semua mendengar barisan kata tentang arifnya hidup dengan segala kejadian yang terjadi didalamnya....

Kemudian lagi Kita memaknai sebagai dinamika hela nafas pemberian sang Arash.

lalu disaban hari yang berikutnya semua abu-abu. semua tak jelas. semua tak terduga semua bisa terjadi.

masihkah kita bisa larut didalamnya?... masihkah kita menjadi bagian dalam peran kita yang bermacam?. ataukah kita kelak akan melakon peran berbeda atau sama... atau malah kita tak menjadi bagian sama sekali karna Arash itu telah memanggil kita pada keadaan yang berbeda dan kita tak mampu berbuat apa-apa....

Tak ada kata selamat, yang ada hanya DOA semoga tarbiyah hidup kita telah berada pada titiknya yang sempurna atau semakin mendekati sempurna.

Untuk Tahun depan Yang abu-abu???..... Kami mendengung doa kami yang ENGKAU pasti tahu.

12/19/2009

Tuanku Perkenankanlah Kami menginap lebih lama


Inilah negeri tuan yang subur dengan kekayaan melimpah. Disetiap ujung dari setiap tanahnya menyembur minyak-minyak mentah yang bernilai harganya. Dibawah perut buminya tak terkira kekayaan yang tersimpan. Air, sungai, laut, gunung dan dan segala yang tumbuh diatasnya dapat dijual atau ditukar dengan upeti yang banyak.
Tapi tahukah kamu Ini pula Negeri yang oleh para pengkritik lainnya menamakannya Negeri para bedebah karena bercokol kebusukan, kebohongan, rekayasa, korupsi, kolusi, nepotisasi dan segalanya yang tumbuh saling beriringan.
Untuk Tuanku yang Agung, Bersoleklah dengan gagahmu. Bertahtalah dengan kekayaan bumi yang kau keruk habis dari kandungan pertiwi yang kalian bilang juga pertiwi kita. Padahal kami hanya sedikit mengambil hak. Kami hanya numpang bernafas karena tempat kami menghirup udara adalah milik kalian yang kami sewa dengan keringat dan air mata.
Tidak hanya itu, orang tua dan anak-anak kamipun hanya mampu kami pinjamkan gubuk dari tanah kalian dan hanya bisa memberikan hadiah buah yang jatuh dari pohon milik kalian “Tuangku”.


Tuanku mungkin tak seganas ini. Kami tak butuh banyak hal selain bisa mengidupi keluarga kami. Kami hanya butuh agar air susu ibunya tidak kering akibat susah mendapatkan lauk pauk dinegeri tuan yang memang kami asing didalamnya. Kami hanya butuh agar anak-anak kami bisa tumbuh dan bersekolah seprti Tuan namun dari hasil jerih payah yang kami ajarkan. Agar dia tahu bahwa dia dari latar belakang yang sederhana dan miskin adalah pakaiannya. Agar urat malunya tetap ada ketika harus memakan yang bukan haknya. Merampas yang bukan miliknya atau menerima sogokan demi lancarnya urusan yang kaya. Dengan begitu, dia juga bisa merasa iba terhadap ribuan nasib rakyat jelata yang membutuhkan bantuannya.
Kemudian kami mencoba meratapi nasib kami. Tuan tak butuh kami karena kekayaanmu sudah cukup dan tak perlu menambah beban memikirkan anak-anak kami.
Kami yang proletar sekali ini hanya ingin meminta ijin kepada tuan. Perkenangkanlah kami meminjam tanahmu lebih lama sedikit karena sampai sekarang kami belum memiliki kontrakan buat orang tua dan anak-anak kami. 



12/12/2009

Cerita Sepotong Malam

Kita kembali menapaki lajur-lajur sepi jalan yang dulu pernah memberikan kita banyak hal. Ada banyak makna bahkan kenangan yang tak rangus dimakan roda jaman yang terus lapuk menua. Walau tak persis seperti dulu, tapi banyak konstruksi yang tidak berubah, ada ornament yang tetap khas dengan tarikan pahat ukiran khasnya.
Beberapa saat yang lalu kamu menceritakan itu kepadaku. Walau kuakui tak terlalu sering menyimak ceritamu, ada yang tetap membekas. Misalnya saja tentang impian pada suatu hari dibagian malam yang syahdu bersamaku. Atau sepotong harapanmu mengenai abdi yang akan kau kokohkan untuk satu-satunya mimpi yang terindah bagimu yaitu bersamaku dalam setiap keadaan.
Ditelingaku sering terbisik ucapan-ucapan halus penuh harap. Walau aku takut mengecewakanmu, aku kadang juga takut memenuhi harapanmu.
Disuatu malam yang berbeda kau jelaskan kepadaku tentang bintang yang indah, tentang cerita sepotong malam yang selalu kau jemput dalam lamunanmu. Dipundakku sering kau sandarkan peluh karena bahagia atau sedih karena pedih. Dan terkadang kau sengaja mengajakku untuk melepaskannya lewat cerita sepotong malam yang kita sisa.
Namun cerita akan selalu sama dengan sebelumnya. Disaat pertama kita dipinggiran jalan itu atau saat setelah kita pergi dan sekarang kembali menengok rauh tangan halusmu dulu disini lewat hari yang sekarang.
Aku rindu pada sepotong cerita malam yang sering kau suguhkan….
Setelah aku disini aku malah sering bisa mengingat cerita indah itu tanpamu, atau tak lengkap cerita itu tanpamu. Aku rindu harap-harapmu pada keadaan kita yang sederhana, pada jalan kita yang temeram mendekati abu-abu….
Namun itu sepertinya akan berubah sepanjang cerita malam kita masih lengkap dikumpulkan malam yang dulu kita lewati. Masih cukup kuat untuk mega dengan dukungan doa alam yang tau betapa besarnya rasa sayangmu padaku dan sebaliknya. Jika itu masih demikian, demikian pula aku harap malam setelahnya bertahun-tahun. Karena aku ingin menyisihkan malam tanpamu dengan selalu denganmu. Malam melopong tapi menjadi indah dengan cerita-ceritamu yang sering. (Kendari 13 Desember) saat mengingatmu dimalam yang lain.

12/10/2009

Bingung

Seseorang memberi nasehat kepadaku. “kamu harus melakukan ini. Sekarang bukan saatnya lagi bermain dengan segala yang kamu anggap benar, ini adalah pilihan hingga akhirnya kamu menemukan putusan yang benar tentang dirimu sendiri, tentang hidupmu dan tentang harapan mereka yang diletakan dipundak kecilmu”. Rasanya pundak yang disinggung teman itu sudah terlampau kerdil hingga Ia mengatakan beban ini terlalu berat buatku. Walau aku pernah berpendapat demikian, aku tak terlalu meyakini hingga kutemukan jawaban bahwa aku tak benar-benar sanggup menjejali utopis yang berkilo-kilo.
Aku cukup kuat walau badan tak terlampau kekar untuk mengangkat besarnya beban tanpa bantuan patron. Hanya kadang aku harus membiarkan ortang-orang melampaui lariku dan sedikit tersungkur memperbaiki bawaan itu. Kata orang, sebesar apapun masalahmu akan ada jalan keluar yang telah disediakan tuhan untuk kau tempuh walau tak kau sangka,.
Hidup pada dasarnya adalah beban, masalah atau turgis yang terbentuk dari awal nafas setiap mahluk. Saat pecah tangisan pertama, masalah telah hadir. Jika memang masalah harus dilihat sebagai ketidak sesuaian antara harapan dan kenyataan, pro kontra dass solen and dass sein.
Cobalah berdiri dari dudukanmu yang terpahat, lihat dan rasakan betapa dunia menginginkanmu Lahir, betapa Tuhan sangat menyayangimu dengan caranya yang paling indah. Dan betapa orang-orang disekelilingmu berharap banyak hal baik kepadamu. Kau tidak kerdil, bahkan kau terlalu mega untuk dikerdilkan. Ketika kamu percaya, Tuhan tidak pernah tidur….

8/27/2009

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa


baru sempat lagi ngepot. maklum selain tidak punya banyak waktu, akhir-akhir ini juga kalau on line justru main fesbuk. dasar, ya... ini demam baru main fesbuk. gimana gak mau main semua orang udah kena demam fesbuk. he..he..


eh sampai lupa.
mau ngucapin juga selamat menjalankan ibadah puasa ya. semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT. Amin.

puasa kali ini tidak jauh beda sama bulan puasa kemarin-kemarin. kenapa?. yah masih puasa dikampung orang. beberapa tahun kemarin puasanya dimakassar karna tuntutan study, sekarang puasanya di kendari karena tuntutan pekerjaan. tapi gak apa-apalah! kan nanti bisa balik juga ke kampung halaman (Bungku-Red).

8/12/2009

Gifts From The Heart for Women



Kisah berikut ini sangat menyentuh perasaan, dikutip dari buku "Gifts From The Heart for Women" karangan Karen Kingsbury. Buku ini dapat Anda peroleh di toko buku Gramedia, maupun toko buku lainnya. Kisahnya sbb:
Bahkan Seorang Anak Berusia 7 Tahun Melakukan YangTerbaik Untuk ......
Di sebuah kota di California , tinggal seorang anak laki2 berusia tujuh tahun yang bernama Luke. Luke gemar bermain bisbol. Ia bermain pada sebuah tim bisbol di kotanya yang bernama Little League. Luke bukanlah seorang pemain yang hebat. Pada setiap pertandingan, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di kursi pemain cadangan. Akan tetapi, ibunya selalu hadir di setiap pertandingan untuk bersorak dan memberikan semangat saat Luke dapat memukul bola maupun tidak. Kehidupan Sherri Collins, ibu Luke, sangat tidak mudah. Ia menikah dengan kekasih hatinya saat masih kuliah.
Kehidupan mereka berdua setelah pernikahan berjalan seperti cerita dalam buku-buku roman. Namun, keadaan itu hanya berlangsung sampai pada musim dingin saat Luke berusia tiga tahun. Pada musim dingin, di jalan yang berlapis es, suami Sherri meninggal karena mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil yang datang dari arah berlawanan. Saat itu, ia dalam perjalanan pulang dari pekerjaan paruh waktu yang biasa dilakukannya pada malam hari. "Aku tidak akan menikah lagi," kata Sherri kepada ibunya. "Tidak ada yang dapat mencintaiku seperti dia". "Kau tidak perlu menyakinkanku," sahut ibunya sambil tersenyum. Ia adalah seorang janda dan selalu memberikan nasihat yang dapat membuat Sherri merasa nyaman. "Dalam hidup ini, ada seseorang yang hanya memiliki satu orang saja yang sangat istimewa bagi dirinya dan tidak ingin terpisahkan untuk selama-lamanya. Namun jika salah satu dari mereka pergi, akan lebih baik bagi yang ditinggalkan untuk tetap sendiri daripada ia memaksakan mencari penggantinya.
Sherri sangat bersyukur bahwa ia tidak sendirian. Ibunya pindah untuk tinggal bersamanya. Bersama-sama, mereka berdua merawat Luke. Apapun masalah yg dihadapi anaknya, Sherri selalu memberikan dukungan sehingga Luke akan selalu bersikap optimis. Setelah Luke kehilangan seorang ayah, ibunya juga selalu berusaha menjadi seorang ayah bagi Luke.
Pertandingan demi pertandingan, minggu demi minggu, Sherri selalu datang dan bersorak-sorai untuk memberikan dukungan kepada Luke, meskipun ia hanya bermain beberapa menit saja. Suatu hari, Luke datang ke pertandingan seorang diri. "Pelatih", panggilnya. "Bisakah aku bermain dalam pertandingan ini sekarang? Ini sangat penting bagiku. Aku mohon ?"
Pelatih mempertimbangkan keinginan Luke. Luke masih kurang dapat bekerja sama antar pemain. Namun dalam pertandingan sebelumnya, Luke berhasil memukul bola dan mengayunkan tongkatnya searah dengan arah datangnya bola. Pelatih kagum tentang kesabaran dan sportivitas Luke, dan Luke tampak berlatih extra keras dalam beberapa hari ini."Tentu," jawabnya sambil mengangkat bahu, kemudian ditariknya topi merah Luke. "Kamu dapat bermain hari ini. Sekarang, lakukan pemanasan dahulu." Hati Luke bergetar saat ia diperbolehkan untuk bermain. Sore itu, ia bermain dengan sepenuh hatinya. Ia berhasil melakukan home run dan mencetak dua single. Ia pun berhasil menangkap bola yang sedang melayang sehingga membuat timnya berhasil memenangkan pertandingan.
Tentu saja pelatih sangat kagum melihatnya. Ia belum pernah melihat Luke bermain sebaik itu. Setelah pertandingan, pelatih menarik Luke ke pinggir lapangan. "Pertandingan yang sangat mengagumkan," katanya kepada Luke. "Aku tidak pernah melihatmu bermain sebaik sekarang ini sebelumnya. Apa yang membuatmu jadi begini?" Luke tersenyum dan pelatih melihat kedua mata anak itu mulai penuh oleh air mata kebahagiaan. Luke menangis tersedu-sedu. Sambil sesunggukan, ia berkata "Pelatih, ayahku sudah lama sekali meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Ibuku sangat sedih. Ia buta dan tidak dapat berjalan dengan baik, akibat kecelakaan itu. Minggu lalu,......Ibuku meninggal." Luke kembali menangis.
Kemudian Luke menghapus air matanya, dan melanjutkan ceritanya dengan terbata-bata "Hari ini,.......hari ini adalah pertama kalinya kedua orangtuaku dari surga datang pada pertandingan ini untuk bersama-sama melihatku bermain. Dan aku tentu saja tidak akan mengecewakan mereka.......". Luke kembali menangis terisak-isak.
Sang pelatih sadar bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat, dengan mengizinkan Luke bermain sebagai pemain utama hari ini. Sang pelatih yang berkepribadian sekuat baja, tertegun beberapa saat. Ia tidak mampu mengucapkan sepatah katapun untuk menenangkan Luke yang masih menangis. Tiba-tiba, baja itu meleleh. Sang pelatih tidak mampu menahan perasaannya sendiri, air mata mengalir dari kedua matanya, bukan sebagai seorang pelatih, tetapi sebagai seorang anak.....
Sang pelatih sangat tergugah dengan cerita Luke, ia sadar bahwa dalam hal ini, ia belajar banyak dari Luke. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan orang tuanya, walaupun ayah dan ibunya sudah pergi selamanya............Luke baru saja kehilangan seorang Ibu yang begitu mencintainya........ Sang pelatih sadar, bahwa ia beruntung ayah dan ibunya masih ada. Mulai saat itu, ia berusaha melakukan yang terbaik untuk kedua orangtuanya, membahagiakan mereka, membagikan lebih banyak cinta dan kasih untuk mereka. Dia menyadari bahwa waktu sangat berharga, atau ia akan menyesal seumur hidupnya...............

Hikmah yang dapat kita renungkan dari kisah Luke yang HANYA berusia 7 TAHUN :

Mulai detik ini, lakukanlah yang terbaik utk membahagiakan ayah & ibu kita. Banyak cara yg bisa kita lakukan utk ayah & ibu, dgn mengisi hari-hari mereka dgn kebahagiaan. Sisihkan lebih banyak waktu untuk mereka. Raihlah prestasi & hadapi tantangan seberat apapun, melalui cara-cara yang jujur utk membuat mereka bangga dgn kita. Bukannya melakukan perbuatan2 tak terpuji, yang membuat mereka malu. Kepedulian kita pada mereka adalah salah satu kebahagiaan mereka yang terbesar. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang terbaik untuk membahagiakan ayah dan ibunya. Bagaimana dengan Anda ? Berapakah usia Anda saat ini ? Apakah Anda masih memiliki kesempatan tersebut ? Atau kesempatan itu sudah hilang untuk selamanya.........? Mohon KEMURAHAN HATI Anda untuk menyebarkan kisah ini kepada sanak keluarga Anda, famili, teman2, rekan2 kerja, rekan2 bisnis, atasan, bawahan, sebuah kelompok organisasi ataupun perusahaan, PELANGGAN, serta siapa saja yang Anda temui. Ayah, Ibu, Ketahuilah, Saya Juga Mencintaimu Dengan Segenap Jiwa Ragaku.............

"Seseorang tidak hanya berhak tetapi juga punya tugas untuk berbahagia dan sukses"

8/08/2009

BISNIS PROPERTI DI KENDARI TAK KALAH MENGGIURKAN


Siap-siap saja melihat perkembangan kota ini beberapa tahun kedepan. Berbagai desain pembangunan tengah dijalankan. Iklim investasi yang mendukung serta tuntutan masyarakat terhadap tempat tinggal membuat para pengusaha bisnis perumahan memutar otak memenuhi selera pasar.

Bagai jamur yang tumbuh dimusimnya. Barangkali boleh dibilang akhir-akhir ini ilustrasi tersebut tepat menggambarkan pertumbuhan bisnis pengembangan perumahan dibumi Anoa. tanpa disadari, disekitaran kita tengah menjulang pohon-pohon besi yang siap disulap menjadi bangunan entah itu untuk hunian dalam konsep perumahan maupun perdagangan dengan desain rumah toko (Ruko). Ya, ini adalah gambaran betapa para pegiat bisnis properti tengah menjajali kota ini hingga tak ragu menanamkan modal investasi dalam bidang pengembangan sektor properti.

Jika diteropong dari jarak manapun, parameter ini jelas menggambarkan iklim bisnis di Sulawesi Tenggara semakin memperlihatkan keadaan yang cukup positif. Para pengembang dan perusahaan real estate mulai tidak ragu menjadikan Sultra sebagai ladang menuai keuntungan.

Melihat kondisi tersebut, Direktur PT. Azatata Citra Nasir, M. ikut mengamini. Sebagai salah satu pengembang yang menggeluti bisnis dibidang pngembangan perumahan, Menurutnya Kendari dan Sultra secara umum sudah menunjukan kemajuan yang signifikan. Hal ini bisa dilihat dari terus tumbuh dan berkembangnya para pengusaha yang mau menginvestasikan modalnya didaerah termasuk para pengembang atau perusahaan developer dan real estate. “kira-kira satu atau dua tahun kedepan kondisi ini masih akan sangat bagus untuk bisnis pengembangan. Walau masing-masing memiliki alasan tersendiri melakukan invest, namun secara umum tidak terlepas dari peluang investasi yang terbilang bagus untuk dikembangkan disini,” katanya.

Peluang mengembangkan bisnis tersebut tentunya ikut didukung oleh beberapa faktor. Sebut saja diantaranya, banyak masyarakat yang telah memiliki pendapatan mencukupi seperti pegawai negeri dan pegawai swasta lainnya yang terus meningkat, Sehingga memberi harapan terhadap pilihan memiliki rumah yang memadai sesuai konsep hunian atau gedung lainnya yang diinginkan. Selain itu, dibidang perbankan diungkapkan Nasir, Bank semakin tidak ragu mengeluarkan dana melalui KPR mengingat investasi dibidang ini dinilai bank tidak terlalu beresiko besar dibanding investasi lainnya. “sekarang hampir semua bank itu ada KPR-nya. Ini semakin memudahkan para pengembang menjalankan usahanya,”. Jelas Nasir.

Pertumbuhan bisnis perumahan dan real estate yang cukup menggairahkan saat ini juga akan berimbas pada perekonomian masyarakat. Dengan dibukanya berbagai model perumahan oleh para pengusaha akan ikut menyedot tenaga kerja lokal yang ada. Hingga saat ini saja, tak terhitung banyaknya pekerja bangunan yang ikut mengambil keuntungan. “jadi masyarakat sekarang sebenarnya tidak perlu berlomba-lomba ke Bombana untuk mencari uang, bagi mereka yang mempunyai keahlian khususnya dalam bidang bangunan bisa memanfaatkan keadaan tersebut,” paparnya.

Model hunian dan bangunan lain yang ditawarkan para pengembang juga cukup variatif. Mulai dari yang berkonsep minimalis, natural, hingga konsep modern. Hal ini tentunya mengingat selera pasar yang cenderung beragam. Maka setiap pengembang selain harus memiliki modal dan produk perumahan yang baik, juga dituntut memiliki strategi yang tepat dalam melakon bisnis ini. Untuk konsep Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSH) saja, strategi yang diterapkan harus benar-benar mantap. Posisi dan tata letak bangunan, akses, sarana pendukung seperti air, listrik, dan lain sebagainya harus diprioritaskan.

Namun disamping membaiknya suhu bisnis ini, beberapa kalagan menilai masih sangat rentan hambatan. Selain perizinan, Hal lain dikarenakan pasokan listrik yang ada di Sultra khususnya dikendari masih sangat minim. Hampir setiap hari listrik dikota ini padam. Jika hal ini dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan peluang investasi dalam bidang pengembangan perumahan ini akan kembali lesu.

Untuk itu, sebagai pengembang yang telah terjun lama dalam dunia bisnis perumahan, Nasir berharap adanya perbaikan dan perhatian pemerintah terhadap persoalan listrik dan masalah-masalah lain yang bisa menunjang membaiknya perekonomian masyarakat dan mendukung para pengusaha perumahan sepertinya

Foto Saat Kuliah

Permudahlah Cerita Itu

Mimpi apa aku semalam.?. sepertinya tidak ada yang istimewa hadir dengan setangkai bunga tidur. Tapi itu bukan jadi alasan untuk merasakan hal yang luar biasa ini. Gadis itu, tak pernah bersemayam dalam lamun-lamunanku. Tak pernah terbesit dalam khayalku. Ia tiba-tiba saja hadir menggoreng tulisan diatas bukuku bahkan mengambil tempat dibagian sampul hariku hari ini. Bahkan, tak hanya menggores, lebih dari itu. Dia menggetarkan hatiku. Huf.....
Kaos yang dikenakannya berwarna pink, mungkin lebih mirip warna jambu air sepertiga ranum. Manis sekali. Tak ada accessories berlebih dikenakannya. Hanya baju pink berpadu dengan celana puntung jins sedikit ngepres. Rambutnya tidak terlalu panjang tapi tidak juga pendek. Mungkin, 10 senti dibawah bahu kepunggung dirapikan dengan ikat rambut seperti karet namun agak sedikit berbulu halus warna biru soft. Dia tampak anggun dengan itu.
Dihadapannya sebuah PC komputer ia utak-atik ketika tamu-tamunya berdatangan keluar masuk. Bingkai-bingkai foto dan nota pembayaran ada disamping sebelah kanannya. Tak jarang ia tersenyum manis untuk tetamu yang keluar masuk. Senyuman yang hangat tanpa tedengaling-aling, dan tanpa dirampas sambutan yang tidak ramah.
Ya.... katanya kepadaku sudah lama ia bekerja sebagai kasir distudio foto ini. aku juga tak tahu jelas, kalau tidak salah baru dua kali aku ketempat itu selama aku dikota ini. Tak bisa juga kujelaskan perasaanku kali ini melihat gadis yang namanyapun belum sempat kutanyakan. Cuma, kali ini seperti terasa lain, aku begitu tak bisa melepaskan senyumannya dalam ingatan sederhanaku hari ini, dan imaji yang dia pahatkan senyumnya. Ingin sekali rasanya memastikan semua yang terasa. Mungkin ceritanya besok akan lain, hilang atau malah akan terus merusak kesadaranku tentang dia.
Semoga besok aku bisa melihanya lagi, semoga besok aku bisa bertemunya lagi, semoga besok bisa mengetahui namanya. Semoga besok....................... Aku tahu siapapun dia dan tentang apapun mengenainya..... Amin.

Maybe.... to be a continue

8/06/2009

Tari Lulo


Tari tradisional Lulo tetap menjadi hiburan masyarakat Sultra. Ditengah maraknya hiburan modern, Lulo terus saja tumbuh mengikuti sela lajur dunia modern tanpa kehilangan makna.

Budaya atau kesenian Lulo yang merupakan kesenian daerah suku Tolaki telah menjadi khasanah yang memperkaya budaya Sulawesi Tenggara. Sebagai kesenian daerah, Lulo juga telah menjadi salah satu atribut budaya yang membedakan Sultra dengan daerah lain. Kesenian Lulo biasanya dilakukan masyarakat Tolaki untuk merayakan hajatan atau sukuran misalnya acara panen, pesta adat, maupun pesta kawin dan hajatan lainnya. Saling bergenggaman tangan, melangkahkan kaki dua kali kekiri, dua kali kekanan, kedepan dan belakang sambil menghentakkan kaki mengikuti irama musik memberikan nilai seni tersendiri bagi mereka yang melakukannya.

Seiring perkembangan waktu, kesenian lulo sendiri ikut mengalami perkembangan. Hadirnya hiburan lain dalam masyarakat modern seperti diskotik, pub, dan konser-konser musik dengan show artis-artis lokal maupun nasional tidak membuat kesenian Lulo ditinggalkan masyarakat. Melainkan lulo semakin saja tumbuh subur dengan iklimnya sendiri bahkan dengan gaya dan caranya yang khas.

Disamping itu, selain fungsinya sebagai tarian yang bisa mewadahi muda-mudi untuk bisa saling berkenalan, dalam tarian lulo etika pun diberlakukan. Misalnya saja posisi tangan saat bergandengan tangan, untuk pria posisi telapak tangan di bawah menopang tangan wanita. Tidak hanya wujud simbolisasi, namun lebih kepada filosofi dari kedudukan, peran, etika kaum pria dan wanita dalam kehidupan sehari-hari.

Lulo dalam Filosofi

Tarian tradisional “lulo” secara filosofis memiliki makna yang besar. Menurut M. Oktrisman Balagi Kepala Bidang Pesona Seni Budaya Badan Pariwisata dan Kebudayaan Sultra, tarian lulo menggambarkan kebersamaan masyarakat suku Tolaki dalam keberagaman dengan meninggalkan sekat yang membedakan kaya dan miskin serta status sosial lainnya. Tarian lulo juga dijadikan wadah untuk mempererat tali silaturahmi dan tidak jarang dijadikan sarana untuk mencari jodoh. Tradisi lulo juga memperlihatkan sikap persahabatan dan kegotongroyongan yang merupakan ciri khas masyarakat suku Tolaki.

Jika menelusuri awal munculnya kesenian lulo menurut Trisman, mungkin bisa dilihat dari bagaimana memaknai gerakan-gerakan lulo itu sendiri saat ini. Pada jaman dahulu, konon masyarakat suku Tolaki yang notabene mengonsumsi sagu dan beras dalam memenuhi kebutuhan konsumsinya, sering menggunakan teknik menghentakkan kaki untuk menghaluskan rumbia menjadi sagu yang bisa dimakan dan menggunakan teknik yang sama dalam melepaskan bulir padi dari tangkainya untuk proses pembuatan beras. Kebiasaan ini kemudian sering dilakukan secara terus-menerus dan secara bergotongroyong agar prosesnya lebih cepat. Dari kebiasaan inilah masyarakat menemukan gerakan-gerakan yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah seni tari yang kini kita kenal dengan sebutan Tarian Lulo.

Saat ini Tarian Lulo sendiri telah mengalami proses penyesuaian dalam berbagai bentuk. Lulo yang dulunya hanya dilakukan dengan mengikuti irama alat musik tradisional seperti gong telah berubah dengan menggunakan alat musik elektornik electone atau organ.

Ditengah perkembangan peradaban yang terus melaju membentang membentuk simpul modernisasi jaman dengan segala hal yang dibuatnya memukau, lulo ternyata mampu bertahan dan tidak kehilangan pesona. Tidak hanya itu, Lulopun terus tumbuh dengan geliatnya yang kuat mengikuti lajur ngilu perkembangan massa. Hal ini dijelaskan Trisman, bahwa Lulo mampu bertahan karena upaya masyarakat dan pemerintah yang terus melakukan inovasi gerakan lulo. Lulo dikembangkan dengan adaptasi konsep dan variasi gerakan. Lima dasar gerakan lulo yaitu Lulo biasa, lulo pata-pata, Moleba (lompat-lompat), Pinetabe (penghormatan), dan lulo Hada (monyet) semakin disesuaikan dan dikreasi gerakannya agar tetap lebih up to date sesuai dengan perkembangan waktu. “Munculnya lulo kreasi akhir-akhir ini adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk membuat lulo tetap digemari dan disukai oleh masyarakat. Untuk itu, kami terus melakukan perubahan bahkan memasukan lulo dalam event-event tertentu untuk dikompetisikan”,. Jelas Trisman.

Melihat hal tersebut, tidak heran jika tarian lulo bisa tetap menjadi ikon budaya Sultra. Namun yang terpenting dari proses menjaga dan melestarikan tarian tradisional lulo adalah harapan bahwa tarian lulo merupakan cerminan masyarakat suku Tolaki yang cinta damai dan mengutamakan persahabatan dan persatuan dalam menjalankan aktifitas kesehariannya. Selalu bersatu, bergotongroyong dan saling tolong-menolong “samaturu, medulu ronga mepokoaso”.

tulisan ini sebelumnya telah dimuat di majalah exPO Sultra.

Belajar Blog


ribet ya....
memeng ribet belajar blog sendiri tanpa bimbingan. sebagai pemula, saya sangat tertarik melihat blogger (sebutan buat para pengguna bloger). Alhasil mungik ini adalah hasil dari iseng-iseng berhadiah itu. walau tak terlalu bagus tapi lumayanlah sedah bisa post tulisan apa aja.

Kabupaten Morowali

8/04/2009

Hela Nafas Tak Cukup

Kuhela nafas panjang tak karuan. Aku bingung malam ini aku tak menemukan diriku seperti biasanya. Kadang aku berpendapat dan bahkan bersikukuh bahwa akulah yang paling kuat. Kuat menempa segala yang orang lain belum tentu bisa melakukakannya. Seperti yang lain juga memaknai hidup, aku belajar meyakini apa yang telah aku putuskan. Keputusan yang mungkin orang lain tidak terima, atau sama sekali tak mau ambil pusing.
Hingga berkesimpulan bahwa “Terkadang memang hidup terlalu keras”, semakin keras hingga pilihan tak tahu yang mana. Terkadang pula aku merasa sangat kuat seperti kuatnya hatiku menepis semua yang menyengirku. Namun kadangkala aku terlalu lemah, bahkan sangat lemah. Aku tak bisa menyadarkan diriku sendiri atas harapan yang tak tahu akan berpangkal dimana atau bermuara kemana. Helaan nafas saja tentunya tak banyak membantu. Kadangpula ingin kurasakan seperti yang orang lain yang merasakan sederhana hidup tanpa beban berarti namun hakiki.
Mungkin jika orang lain menganggap bahwa memang kebingunagan yang kebanyakan merajai masa-masa sulit seperti ini, aku tak tahu justru apa yang aku rasakan saat ini. tak mampu kutemukan diriku yang yakin selama ini. walaupun jelas ini hanyalah kontemplasi yang pasti terjadi. Kuusahakan diriku sibuk untuk sekedar menyibak perasaan yang mungkin tak ada yang ada disekelilingku bisa mengetahui jangankan mengerti. Aku tak tahu ini salah atau memang inilah jalanku. Aku terlalu berani atau memang dasarnya aku yang tak pernah bersyukur.
Malam ini kutemukan lagi diriku menganga tanpa sadar, gelisah tak yakin apa yang telah kutempuh untuk hidupku, keluargaku dan orang-orang yang menyayangiku dalam hidup. Tak banyak yang kumengerti dari ubahnya tanah menjadi pasir atau kayu yang menjadi abu karena api. Mendengkur karena peluh yang terlalu menguasaiku. Aku masih bingung menemukan diriku dalam malam yang bercengkerama bersama suara jangkrik, dan suara keyboard computer karena ulahku.
Tahukah aku selama ini hanya bersembunyi dalam tawa yang kuciptakan untuk diriku dan senyum untuk orang-orang yang ada disekelilingku?. Aku hidup dala kungkungan tirai lembut namun menyakitkan. Menjadi harapan bahkan asa orang-orang yang menyayangiku. Berusaha bersembunyi dalam image yang sempurna ku buat untuk dipuji atau dicela. Aku tak tahu diri, terlalu angkuh, dan sekarang boleh dibilang capek. Capek mencari semua yang kuinginkan lewat trus yang dibebankan kepadaku hari ini. dan esok jika mungkin aku mengecewakan aku akan kemana, membayangkan senyuman orang-orang yang bangga kepadaku atau sinis yang optimis selalu dilemparkan mereka yang tidak sepaham dengan jalan pikiranku. Aku hanya selalu bersembunyi dalam tawa yang menyakitkan, dan dalam harapan yang belum terjawab…

Gadis

Tentang sang gadis itu, kumulai,

Pesolekmu kian menghantam kesadaranku membawanya kepada ketergantungan yang tak terdapat.
Puisi tak lagi indah buat kita yang selalu menjadi bayang dari kepongahan yang kita ciptakan sendiri.
Aku tak lagi mendapatkanmu sekali saja membayangiku akhir-akhir ini. Kemana bayangmu yang kusadari maya namun begitu kuat permainkan imaji?.
Mengapa tak pernah lagi kutemukan kamu menggodaku dengan senyum manismu kini.
Setiap hari yang dulu tak pernah kau lewatkan tanpaku. Romantisme cinta yang hanya sedikit orang mengerti maknanya saat ini.
Kita dan bayang-bayang kamu denganku telah tewas tergilas entahlah. Hedonisme memang telah menempatkan cinta itu tak lagi tinggal pada ranahnya yang kudus.
Dinafikan dan teraniaya oleh mereka yang menamakannya nafsu.

Sang gadis bagaimana?
Sedikit juga yang tahu bahwa luar biasanya kamu dalam khayalku, selalu membingkaimu mengalahkan segala yang tercantik,
segala yang terindah, dan segala yang menyenangkan. Tak ada selainmu dimanapun kecuali DIA TUHANKU.
Sang gadis sayang yang tak pernah ada lewat fantasi yang tak indah.
Engkau tahu karenamu kurelakan setiap tidurku tak nyenyak, setiap pikiranku tak karuan, dan setiap mimpiku hanya untukmu.
Sang gadis yang tak pernah ada selalu indah.
Terlalu manis….,
kurenungkan dan tempatmu diruang kosong yang kusiapkan hanya untukmu.
Mungkin esok aku tak lagi bisa berkhayal mengajakmu.
Entah esok kamu tak lagi mau kuajak berkeliling mengintari waktu yang kita ciptakan lewat sayang kita dalam hati satu sama lain.
Karena kau sang gadis yang tak pernah ada lagi untukku karena yang lain, atau aku tak lagi untukmu karena yang lain sekalipun itu kesibukan yang mengikismu.
karenanya aku minta maaf padamu.

Dan akhirnya kuakhiri untuk terakhir…
Demi gadis dalam khayal, demi cinta yang pergi tak menanda…

ORANG MISKIN DILARANG PNS

sori, hanya ingin meramaikan blog-blog-an (sebutan untuk blog yg jarang dikunjungi) ini.

saya mau cerita sedikit pengalaman#######.

beberapa hari yang lalu tes PNS digelar dimorowali. tapi saya tidak mau komentar masalah tesnya yang tidak perlu dikomentari. karena hampir sama semua daerah Morowali tidak pernah ketinggalan trend dalam proses perekrutan Pegawai Negeri Sipil, calon Abdi Negara atau apapun sebutannya. yang menggelitik adalah formasi yang disusun oleh BKD (Badan Keuangan Daerah eh... salah. yang benar adalah Badan Kepegawaian Daerah hmmmm....!!!!).
berhubung karena saya dari FISIP jadi saya mencoba sedikit melongo atau mungkin tepatnya memelototi jurusan saya pada selebaran yang ditempelkan disana, (dalam hal ini ilmu Komunikasi).
luar biasa, disitu tertulis menerima formasi Ilmu Komunikasi jurusan Elektro, dan Teknik jurusan Ilmu Komunikasi. ha.......
sependek pengetahuan saya selama ini jurusan itu belum ada, dan kalaupun ada tak tahu dibelahan dunia mana?. ha...
lucu, saya coba konfirmasi mengenai dua jurusan misterius itu pada pihak yang berwenang, dan tahukah anda jawaban apa yang saya terima?. "oh bukan Ilmu komunikasi yang kita butuhkan tapi komunikasi, seperti yang tertulis disini katanya," lantas saya mencoba berdalih dengan mengatakan "adakah Ilmu Komunikasi jurusan Elektro, dan Teknik jurusan Ilmu Komunikasi? (mencoba tanya kembali). Iya ada itu di Unhas Makassar jurusannya ada Komunikasi. saya kemudian memperlihatkan ijasah yang sebelumnya telah dilegalisir untuk persiapan ikut TES rencananya (kasian...) ijasah UNHAS tentunya jurusan ILMU KOMUNIKASI.
dan mencoba sedikit menjelaskan bahwa di unhas tidak ada begituan, tidak ada itu, tidak ada...........
tidak puas mereka kembali berkata "mana saya tahu yang penting ini adalah pedoman kami dalam menjalankan tugas. sambil tercengir saya balik badan, saya yang kasihan apa mereka yang kasihan?....
yang jadi persoalan adalah siapa yang menyusun Usulan Formasi CPNS, dan Siapa yang mengesahkan?.
terus adakah yang mendaftar pada jurusan yang MOROWALI butuhkan itu,.
coba tafsirkan sendiri. yang jelas, morowali tidak mau kompromi soal itu...

belum lagi soal Berapa Uang, Duit, Kekayaan yang bisa kamu serahkan untuk menutup mulut, melilit tubuh, menghiasi badan mereka agar kamu bisa diterima menjadi PNS.


jawabannya adalah kesimpulan bahwa:

ORANG MISKIN DILARANG PNS (penjajahan gaya baru).
  • tak ada Uang tak jadi PNS,
  • identikkah PNS dengan Uang sogokan? nepotisasi?.
  • kapan kita yang tidak punya uang, kurang koneksi (kenalan orang besar) bisa punya kesempatan jadi PNS?.
sekali lagi jawabannya TIDAK!...

Story Of Morowali

Kabupaten Morowali merupakan Kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran wilayah Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-undang RI Nomor 51 Tahun 1999. Kabupaten Morowali merupakan salah satu dari sembilan Kabupaten Morowali dan satu kota yang ada di propinsi Sulawesi Tengah. Sejarah perjuangan untuk melahirkan Kabupaten Morowali sudah lama tumbuh dan menggelora di hati masyarakat. Aspirasi tersebut terus berkembang yang kemudian sampai pada tingkat lahirnya kemampuan politik dari wakil-wakil rakyat di lembaga DPRD dengan dicetuskannya Resolusi DPRD-GR Propinsi Sulawesi Tengah nomor : 1/DPRD/1966 yang isinya meminta kepada Pemerintah Pusat agar Propinsi Sulawesi Tengah dimekarkan menjadi 11 (sebelas) daerah otonom tingkat II, yaitu 2 (dua) Kotamadya dan 9 Kabupaten, salah satu diantaranya adlah Kabupaten Morowali (waktu itu masih disebut Mori Bungku).

Sejarah perjuangan panjang ini ternyata tak pernah mengenal akhir, sehingga begitu masa reformasi, peralihan orde baru ke masa reformasi saat ini, di mana kebebasan demokrasi lebih digaungkan sebagai konsep pemerintahan, dengan kemudian diterapkannya konsep pemerintahan desentralisasi, yang diwujudkan melalui kebijakan otonomi daerah ditingkat Kabupaten, dimana Kabupaten diberi porsi yang lebih besar lagi untuk mengatur daerahnya sendiri. Maka semakin luaslah potensi bagi terbentuknya daerah Kabupaten baru. Oleh karena itu moment ini direspon oleh masyarakat seluruh lapisan di daerah Morowali untuk memperjuangkan kembali aspiral lamanya, yakni pembentukan Kabupaten Poso. Dan akhirnya perjuangan dan aspirasi masyarakat daerah ini berhasil, yakni dengan keluarnya kebijakan Pemerintah Pusat untuk membentuk daerah Morowali, berdiri sebagai Kabupaten sendiri, yang diberi nama Kabupaten Morowali, berdasarkan hasil pemikiran dan kesepakatan seluruh lapisan masyarakat.

Keputusan Pemerintah Pusat untuk membentuk Kabupaten Morowali ini kemudian dituangkan ke dalam UU RI Nomor 51 Tahun 1999. Setelah terbentuknya Kabupaten Morowali, langkah selanjutnya mempersiapkan perangkat wakil rakyat di DPRD dan pemilihan Bupati, Saat ini bupati terpilih pertama yang memimpin secara definitif Kabupaten Morowali adalah Andi Muhammad Abubakar dan Datlin Tamalagi sebagai wakil bupati definitif pertama dan Drs. H. Chaerudin Zen sebagai Sekertaris Kabupaten Morowali

Selayang Pandang Morowali

Morowali adalah salah satu kabupaten yang ada di sulawesi tengah hasil pemekaran kab. Poso.
pada mulanya Morowali adalah satu simpul yang tidak terpisah dari satu titik Sulteng, dengan luas wilayah kab. terbesar di Sulteng. saking besarnya wilayah daratan dan laut morowali berbanding tiga kali dengan daerah lain yang ada di sulawesi tengah seperti poso, palu, luwuk, dan lain-lain. luas wilayah ini memungkinkan kab. morowali untuk kembali dimekarkan hingga tiga kabupaten sekalipun.
ibukota kab. morowali teletak di kec. BUNGKU TENGAH yang merupakan counter magnet dari kabupaten morowali. selain sektor petanian dan kehutanan, sektor wisata juga sangat mendukung untuk dikembangkan dikabupaten morowali. salah satunya adalah wisata air terjun (water fall) mempueno. letaknya yang berada diujung barat kec. bungku tengah dan merupakan sudut barat kecamatan membuat mempueno menarik untuk dilirik para investor untuk dikembangkan. Hanya saja saat ini pengembangan potensi wisata morowali seperti mempueno belum mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah daerah. hal ini disebabkan akses menuju kekabupaten morowali saat ini masih sulit. transportasi darat yang paling bisa dilalui. itupun sedikit bermasalah karena jalan yang belum mendapatkan polesan yang berarti dari pemerintah membuat transportasi darat sedikit sulit dilalui. namun bukan berarti sama sekali tidak bisa dilalui tapi masih (koende-ende).
sementara itu transportasi lautpun tidak jauh berbeda. ketidaktersediaan pelabuhan yang memadai membuat akses transportasi laut belum bisa dilalui kapal-kapal besar,.
semoga saja pemerintrah daerah memperhatikan akses transportasi agar peluang investasi daerah yang perlu untuk dikembangkan bisa dilirik para investor...